SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL 'ULAMA KECAMATAN SEMIN GUNUNGKIDUL

Monday 19 August 2013

Mahfudz MD: Aneh, Indonesia Kaya Tapi Rakyatnya Miskin

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dewasa ini sedang melaju kencang. Potensi sumberdaya alamnya  juga tak diragukan. Di level Asia, posisi ekonomi Indonesia, sangat bagus. Bahkan pada tahun 2030, kekuatan ekonomi Indonesia diperkirakan bertengger di posisi keenam atau ketujuh dunia.

Namun aneh, tapi jumlah orang miskin masih puluhan juta. Demikian dikemukakan Prof. DR. Mahfudz MD saat memberikan pengarahan dalam acara “Halal Bi Halal dan Silaturrahim Warga Nahdliyyin-Nahdliyyat se-eks Karesidenan Besuki“ di Pesantren Nuris, Antirogo, Jember, Rabu (14/8).

Menurut Mahfudz, kekayaan alam yang melimpah tidak menjamin penghuninya makmur dan berkecukupan. Makmur atau tidaknya penduduk suatu negara, tergantung pada pengelola negara itu sendiri. Begitu juga dengan Indonesia. Negara yang begitu kaya raya, tapi orang miskin berkeliaran di mana-mana. “Apa penyebabnya? Ini terletak  pada kepemimpinan yang tidak beres,” tukasnya.

Mantan Ketua MK itu menambahkan, baiknya tidaknya suatu negara sangat bergantung pada orang yang mengelola negara itu sendiri, yakni para pemimpinnya. Jika mengelola negara  tidak becus, maka potensi ekonomi yang ada tidak akan bermanfaat banyak bagi rakyatnya, kemakmuran tidak merata, keadilan jomplang dan sebagainya.

“Kenapa? Karena kekayaan negara dikorupsi. Negara ini sudah hancur. Korupsi besar-besaran terjadi di mana-mana. Tadi malam saja (kemarin: red) Kepala  SKK Migas sudah tertangkap tangan oleh penyidik KPK,” ungkapnya.

Selain Mahfudz MD, Halal Bi halal tersebut juga dihadiri oleh KH. Hasyim Muzadi, Menakertrans RI, Muhaimin Iskandar, para kiai se-wilayah tapal kuda dan sekitar 3000 hadirin.

Read more ...

Kiai Abdul Malik dan Detik Proklamasi

Kisah ini pernah diceritakan oleh Habib Luthfi, murid Syekh Abdul Malik bin Ilyas. Pernah suatu ketika kiai yang berasal dari daerah Purwokerto Banyumas tersebut mengajak Habib Luthfi jalan-jalan.
Di tengah perjalanan di antara daerah Bantarbolang-Randudongkal, Kiai Abdul Malik tiba-tiba menyuruh untuk menghentikan perjalanannya. “Pak Yuti, berhenti dulu,” perintah Kiai Malik kepada Suyuti, supir, untuk menghentikan mobil.
“Nggih Mbah,” jawab supir. Mobil pun menepi untuk berhenti.
“Ke tempat yang adem saja, biar enak untuk gelaran,” kata Kiai Malik.
Waktu itu sekitar pukul 09.45 WIB. Setelah mendapat tempat untuk beristirahat, tikar digelar dan termos juga dikeluarkan. Kiai Malik mengeluarkan rokok khasnya, klembak menyan, kemudian diraciknya sendiri sebelum dinikmati Sesekali dia mengeluarkan jam dari kantongnya, sembari berkata, “Dilut maning (sebentar lagi),”
Sang murid pun heran, ada apa gerangan yang berulang kali diucapkan gurunya ‘dilut maning’ itu.
Namun, setelah pukul 09.50 WIB, rokok yang belum habis tadi tiba-tiba dimatikan. Kemudian berkata, ”Ayo Pak Yuti, Habib mriki (kesini)!”
Setelah itu Kiai Malik membacakan hadroh al Fatihah untuk Nabi, Sahabat dan seterusnya sampai disebutkan pula sejumlah nama pahlawan seperti Pangeran Diponegoro, Sentot Prawirodirjo, Kiai Mojo, Jenderal Sudirman dan lain sebagainya.
Sampai ketika tepat pukul 10.00 WIB, Mursyid Thariqah Naqsabandiyah Khalidiyyah ini terdiam beberapa saat dan kemudian berdoa Allahummaghfirlahum warhamhum. Setelah selesai, Habib Luthfi yang penasaran dengan apa yang dilakukan gurunya, kemudian bertanya kepada Syekh Malik, “Mbah, wonten napa ta (ada apa)?”
Anu, napa niki jam 10, niku napa namine, Pak Karno Pak Hatta rumiyin baca napa (pukul 10 dulu Pak Karno Pak Hatta dulu membaca apa) ?” tanya Kiai Malik.
“Proklamasi, Mbah,” jawab Habib Luthfi.
Ya niku lah, kita niku madep ngormati (ya itulah kita berhenti sejenak menghormati),” jawab Kiai Malik.
Betapa dalamnya cara para Kiai dan sesepuh kita di dalam menghormati dan menanamkan karakter nasionalisme. “Sampai begitu mereka, kita ini belum ada apa-apanya, makanya sampai sekarang saya etok-etoke meniru, setiap tanggal 17 Agustus kita baca Al-Fatihah. Rasa mencintai dan memiliki. Tanamkan kepada anak-anak kita!” tegas Habib Luthfi mengakhiri kisahnya. (Ajie Najmuddin/Red:Anam)
Read more ...

Saturday 3 August 2013

Tuntunan Praktis Zakat Fitrah

Zakat Fitrah

1.    Pengertian Zakat Fitrah
Zakat Fitrah adalah zakat yang harus dikeluarkan oleh setiap orang Islam pada saat menjelang hari raya Iedul Fitri.

2.    Hukum Zakat Fitrah
Zakat Fitrah adalah hukumnya wajib. Berdasarkan Sabda Rasulullah s.a.w. sebagai berikut :

فَرَضَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الفِطْرِ -مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ
Artinya : Rasulullah telah mewajibkan mengeluarkan Zakat Fitrah (pada bulan Ramadhan kepda setiap manusia) (HR. Bukhari – Muslim).



3.    Orang-orang Yang Wajib Zakat Fitrah
Zakat Fitrah adalah wajib bagi  setiap orang Islam, untuk dirinya sendiri dan untuk orang-orang yang berada dalam tanggungannya, yaitu dari :
1)    Laki-laki
2)    Perempuan
3)    Anak-anak
4)    Janin
5)    Orang dewasa
6)    Budak
7)    Orang tua
8)    Dan setiap orang yang merdeka (bukan budak).

4.    Macam-macam Zakat Fitrah
Zakat Fitrah pada intinya adalah menggunakan makanan atau kebutuhan pokok dari suatu wilayah terkait. Berikut ini adalah hal-hal yang diperbolehkan digunakan untuk Zakat Fitrah :
1)    Gandum
2)    Kurma
3)    Susu
4)    Anggur kering
5)    Beras
6)    Dll.

5.    Ukuran Zakat Fitrah
Menurut pendapat mayoritas ulama, bahwa Zakat Fitrah di keluarkan dengan kadar ukuran 1 sha’. Yaitu sekitar 2,5 sampai 3,0 kilogram.

6.    Membagikan Zakat Fitrah
Zakat Fitrah itu harus dibagikan kepada kelompok berikut ini :
1)    Fakir
2)    Miskin
3)    Petugas zakat
4)    Muallaf
5)    Budak
6)    Orang yang terlilit hutang
7)    Orang yang sedang dalam jalan Allah
8)    Dan orang yang sedang dalam perjalanan jauh yang bukan maksiat.

7.    Waktu menunaikan Zakat Fitrah
Zakat Fitrah ditunaikan pada :
1)    Sebelun ditunaikannya shalat Ied
2)    Dan boleh dikeluarkan pada awal bulan Ramadhan
Maka jika Zakat Fitrah dikeluarkan setelah shalat Ied, maka dihitung sebagai shadaqah biasa, dan belum menggugurkan kewajiban zakat fitrah.

8.    Lafadz Niat Zakat Fitrah
Lafadz niat zakat fitrah yang dikeluarkan untuk diri sendiri.

نَوَيْتُ عَنْ اُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِيْ فَرْضَ للهِ تَعَالَى
Artinya : Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku fardhu karena Allah.

Lafadz niat zakat fitrah yang dikeluarkan untuk orang lain.

نَوَيْتُ عَنْ اُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ …… فَرْضَ للهِ تَعَالَى
Artinya : Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk ……. fardhu karena Allah.
9.    Doa mengeluarkan dan menerima zakat fitrah
Doa bagi orang yang mengeluarkan zakar fitrah

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا مَغْنَمًا وَلَا تَجْعَلْهَا مَغْرَمًا

Artinya : Ya Allah jadikan ia sebagai simpanan yang menguntungkan dan jangan jadikan ia pemberian yang merugikan.

Doa bagi orang yang menerima zakat fitrah

اَجَرَكَ اللهُ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَبَارَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَاجْعَلْهُ لَكَ طَهُوْرًا

Artinya : semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan barakah atas harta simpananmu dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.


Sumber: Amaliah Bulan Ramadhan, LTM-PBNU, 2011
Read more ...

Ngakali Zakat Fitrah

Otong dan Faruk merupakan santri yang mbeling (nakal) tapi cerdas di pesantren. Mereka jarang pulang saat hari raya idul fitri. Rumah mereka sangat jauh di pulau sebrang. Namun saat itu uang mereka untuk melangsungkan hidup di pesantren mulai menipis. Singkat cerita:
Otong : Kang gimana kabarnya? Benar lagi lebaran ya...
As’ad : Alhamdulillah baik, iya emang kenapa Tong?
Otong : Kang saya ingin ngobrol sama sampean, soal zakat fitrah nanti menjelang idul fitri! 
As’ad  : Oh enjih enjih enjih! Masalah apa yang akan kamu obrolkan dari zakat fitrah, Tong?
Otong : mmmm, begini, gimana caranya zakat fitrah kita nanti, tapi sama sekali kita nggak ngeluarin duit satu rupiah pun, kira-kira bisa nggak ya kang?" 
As’ad pun berpikir sejenak, tidak lama kemudian, jempol dan jari tengah As’ad berbunyi tek tek tek, pertanda sudah dapet ide brilian,,,
As’ad: Gini Tong! Gimana kalo kamu bayar zakat fitrahnya sama saya, terus saya zakat fitrah ke kamu dengan zakat fitrahmu tadi? Bagaimana kira-kira? Sah kan?
Otong : oh oh oh, ya kita sama-sama berhak dapat zakat. Cerdas kamu kang, sambil garuk-garuk kepala..... (Ahmad Rosyidi)
Read more ...
Designed By