SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL 'ULAMA KECAMATAN SEMIN GUNUNGKIDUL

Wednesday 13 May 2015

Perjuangan Para Kiai untuk Jalan Hidup Berbangsa dan Bernegara

Yogyakarta, NU Online
M Lutfi Hamid selaku Pemimpin Umum Majalah Bangkit, Selasa (12/5) mengatakan, edisi Mei 2015, Majalah Bangkit mengupas KH Ali Maksum untuk menggugah “mata sejarah”, Agar generasi bangsa ini kembali cerdas dalam menelusuri jalan hidup berbangsa dan bernegara di masa depan melalui perjuangan para kiai. 

Untuk menyambut Muktamar ke-33 NU di Jombang, edisi Rais Aam PBNU sudah diulas dalam dua edisi terakhir. Ada Kiai Wahab Chasbullah dan Kiai Bisri Syansuri. Ini semata-semata agar bangsa ini tidak “pikun” dengan sejarah perjuangan kiai. “Karena buku sejarah di sekolah hanya sedikit sekali yang mengulas jejak perjuangan kiai dalam membangun negara ini,” ujarnya.

KH Ali Maksum, biasa dipanggil Pak Ali, meneruskan jalan perjuangan KH Bisri Syansuri. Pak Ali menjadi Rais Aam PBNU selama empat tahun, 1981-1984. Pak Ali tampil menjadi “penengah”. Karena saat itu sedang terjadi riak-riak krisis di tubuh NU. Bangsa ini juga sedang berada di bawah hegemoni orde baru. 

Untung saja, Lutfi melanjutkan, Pak Ali sudah siap dengan segala risiko. Dengan segudang ilmu dan pengalaman, Pak Ali tampil sangat brilian. Beliau dapat memosisikan diri berada “di tengah”. Pak Ali juga melakukan gerak modernisasi di tubuh kaum santri. Sehingga lahir anak-anak muda progresif yang tampil memukau dalam mengawal negara. 

“Semua dedikasinya hanya dialamatkan kepada Allah dan kemaslahatan umat saja, tanpa minta pamrih dan imbalan apapun,” kenang Lutfi. 

Lutfi melanjutkan, sikap Pak Ali yang tawadu’ terlihat saat dipilih menjadi Rais Aam PBNU tahun 1981. Dia sama sekali tak berkenan, bahkan ketika harus menerima, beliau sampai menangis di hadapan para kiai. Sudah begitu, Pak Ali hanya mau menjabat satu kali periode. Inilah jiwa pahlawan sejati. (Suhendra/Fathoni)

No comments:

Post a Comment

Designed By